Saturday, February 19, 2022

Teduh Entah Bila


Langit kelam itu semakin suram

Angin keras menerjah pintu hidup

Yang hanya dipegang oleh selak percaya.


Penghuni itu utuh berpaut pada tiang-tiang iman

Agar tak terlontar keluar dari pondok pengharapan

Dengan tegap menggenggam kepingan papan-papan azam yang bergetaran

Ditujahi ribut ujian.


Walau mentari selesa tak pernah muncul

Walau taufan peperangan dan petir benci melanggar 

Selagi takwa membaluti hati

Selagi tekad menopang jasmani

Selagi itu rumah ini berdiri.

No comments: